Welcome To My Blog

MARI KITA PAHAMKAN KONSEP DAMAI BUAT DIRI KITA



Konsep Damai Secara Umum
Konsep damai membawa konotasi yang positif; hampir tidak ada orang yang menentang perdamaian; Perdamaian dunia merupakan tujuan utama dari kemanusiaan. Beberapa kelompok, berpandangan berbeda tentang apakah damai itu, bagaimana mencapai kedamaian, dan apakah perdamaian benar-benar mungkin terjadi.

Damai memiliki banyak arti: arti kedamaian berubah sesuai dengan hubungannya dengan kalimat. Perdamaian dapat menunjuk ke persetujuan mengakhiri sebuah perang, atau ketiadaan perang, atau ke sebuah periode di mana sebuah angkatan bersenjata tidak memerangi musuh. Damai dapat juga berarti sebuah keadaan tenang, seperti yang umum di tempat-tempat yang terpencil, mengijinkan untuk tidur atau meditasi. Damai dapat juga menggambarkan keadaan emosi dalam diri dan akhirnya damai juga dapat berarti kombinasi dari definisi-definisi di atas.


Konsepsi damai setiap orang berbeda sesuai dengan budaya dan lingkungan. Orang dengan budaya berbeda kadang-kadang tidak setuju dengan arti dari kata tersebut, dan juga orang dalam suatu budaya tertentu.

Konsep Damai Menurut Islam
Kita mengetahui bahwa pokok utama ajaran Islam adalah DAMAI, perdamaian, sejahtera, salam. Dengan demikian maka logikanya adalah bahwa siapa saja yang mengaku dirinya pemeluk ISLAM, haruslah ia menjadi pribadi yang damai. Kalau tidak dapat berprilaku damai berarti ada yang tidak tepat dalam pemahaman atau pengamalan agamanya. Memang, dimana-mana ada saja (walau segelintir orang yang mengaku dirinya Islam) yang melakukan kejahatan, kekacauan, kerusuhan, yang merusak, merugikan (orang lain, masyarakat, atau negara seperti pungli, korupsi, kolusi, sogok, kronisme, nepotisme dan sejenisnya. Semua prilaku buruk ini adalah sangat bertentangan dengan ajaran Islam yang kita yakini. Prilaku oknum-oknum tersebut telah merusak kehidupan damai yang kita semua citakan dan perjuangkan sejak dahulu kala.

Melihat kenyataan tersebut marilah kita berusaha memahami, meyakini, memperjuangkan, dan selanjutnya mengamalkan ajaran mulia tersebut demi untuk kemaslahatan hidup kita terutama di dunia ini, yang juga akan menjadi bekal untuk kehidupan akhirat nantinya. Ajaran tersebut bertumpu pada IMAN DAN ‘AMAL. Benar-benar yakin bahwa inti ajaran Islam adalah pembawa damai, dan seraya mengamalkannya dengan sepenuh hati oleh pemeluknya. Itulah beberapa hal sebagai inti ajaran Islam yang menganjurkan kita untuk memedomaninya agar kita dapat hidup damai sesuai dengan ajaran agama kita, agama Islam. Ihdina as-shirata al-mustaqim. Dari apa yang telah diuraikan tadi dapatlah diambil natijah nya bahwa inti ajaran Islam yang dipelopori oleh Nabi Muhammad saw adalah untuk berbuat dan menciptakan aman, damai, selamat, sejahtera, yang perlu direalisasikan baik oleh pribadi, dalam keluarga, masyarakat, bangsa maupun dengan komunitas dunia. Kita semua dimintakan untuk yang paling pokok adalah me-yakini-nya.

Dari keyakinan tersebut akan membuahkan sikap, yang dapat disimpulkan dalam aksi seperti mematuhi aturan, yang tertulis, yang tidak tertulis (adat yang ma‘ruf), saling menghormati, berlomba dalam berbuat kebaikan, sadar sebagai “pewaris Nabi” untuk menunjukkan uswah hasanah, menghargai perbedaan, maling memberi ma‘af dan bertanggung jawab.

Untuk itu para pemimpin, umara’, ‘ulama’, dalam tingkatan manapun, di keluarga, masyarakat, pemerintahan, adalah adalah pewaris Nabi. Beliau semua adalah model panutan masyarakat dan bangsa masa kini. Ketidaksediaan atau ketidakmampuan mereka-mereka itu bersikap sebagai teladan akan membuahkan konflik, dalam berbagai kalangan, baik di rumah tangga, ataupun dalam negara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengunjung

Powered By Blogger