Welcome To My Blog

Mengajarkan Si Kecil Berpuasa

disadur dari cerita seorang sahabat
Seorang sahabat saya berbagi cerita tentang Ramadan-nya bersama si kecil. Putri sulungnya baru berusia lima tahun. Sang sahabat hendak memperkenalkan ibadah puasa kepada anaknya tersebut. Si ayah itu pertama menjelaskan ibadah puasa yang diwajibkan Allah SWT. Karena hukumnya wajib, seorang muslim akan berdosa jika tidak menjalankannya. 




Namun, si anak bertanya. ”Puasa itu apaan sih, Yah?”
”Puasa itu artinya enggak makan dan minum selama seharian, mulai subuh sampai magrib,” jawab sang ayah. ”Wah, lapar dong! Kalo gitu, aku nggak mau puasa, Yah,” ucap si anak polos.


Si ayah dengan bijak tidak langsung menghardik bahwa tidak berpuasa pada bulan Ramadan itu berdosa. Dia juga tidak menakut-nakuti anaknya tentang ancaman api neraka jahanam pada orang yang berdosa, termasuk yang tidak berpuasa wajib itu.


Ketika makan sahur, si anak itu terbangun. Dia melihat ayah dan ibundanya sedang makan pada pagi-pagi buta tersebut. Si anak lantas bertanya. ”Yah, kok makan pagi-pagi sih?”


”Ayah sama Ibu makan sahur sebelum berpuasa sampai magrib nanti.”
Sang anak lalu ikut makan sahur bersama bapak ibunya. Namun, paginya dia meminta dibuatkan nasi goreng dan teh hangat kepada ibunya. Ayahnya tersenyum. Dia memberikan isyarat kepada sang istri untuk menuruti kemauan putri mereka, meski sebelumnya si anak ikut makan sahur.

Saat azan magrib mulai memanggil, si ayah dan ibu menyegerakan makan berbuka. Si anak juga ikut berbuka. Dia lalu bercerita bahwa di taman kanak-kanak (TK) tempatnya bersekolah, para guru menjelaskan ibadah puasa Ramadan beserta semua manfaatnya.


Si kecil tertarik. Dia lalu meminta kepada bapak ibunya untuk diizinkan berpuasa. Tentu saja orang tuanya dengan senang hati mengabulkan keinginan anak mereka tersebut. Namun, karena baru belajar berpuasa, si kecil diizinkan untuk berpuasa sampai bedug azan duhur.


Awalnya, si kecil mengeluh lapar dengan ibadah menahan lapar dan haus tersebut. Namun, lingkungan, orang tua, guru, dan teman-temannya di TK turut menguatkan tekad si kecil dalam menyelesaikan ibadah shaum (puasa) pertamanya. Ketika tiba waktu duhur, dia berbuka. Wajahnya tampak sangat semringah, seperti telah mengakhiri suatu pekerjaan yang berat.


Bapaknya tersenyum. Dia sangat bersyukur dengan pelajaran berpuasa yang dialami si kecil. Lewat nikmatnya berbuka puasa, dia berdoa agar keluarganya dijauhkan dari siksa api neraka, sebagaimana firman Allah SWT: ”Jagalah dirimu dan keluargamu dari siksa api neraka”. (At Tahriim: 6)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengunjung

Powered By Blogger