Info aja deh ya buat teman-teman dan sahabat yang
memiliki putra atau putri yang disayangi…! Bagi yang belum punya…hehehe segera
deh melaksanakan sunnah Nabi nya jangan sampai telat.
Dunia anak-anak adalah dunia bermain. Dengan bermain
anak-anak menggunakan otot tubuhnya, menstimulasi indra-indra tubuhnya,
mengeksplorasi dunia sekitarnya, menemukan seperti apa lingkungan yang ia
tinggali dan menemukan seperti apa diri mereka sendiri. Dengan bermain
anak-anak, menemukan dan mempelajari hal-hal/keahlian baru (dan belajar {learn}
kapan harus menggunakan kemampuan tersebut) serta memuaskan apa yang menjadi
kebutuhannya (need). Lewat permainan, fisik anak akan terlatih, kemampuan kognitif
dan kemampuan berinteraksi dengan orang lain akan berkembang.
Ada anggapan bahwa “Malah dengan belajar anak bisa
pintar, kalau main terus-terusan anak tidak bisa pintar….bagaimana menurut
teman-temana dan sahabat semua ? Pendapat ini ada benarnya juga, terutama jika kepintaran
hanya berhubungan dengan kemampuan akademis seperti membaca, menulis dan berhitung.
Tapi dalam kehidupan sehari-hari, kepintaran
bukan hanya sekedar membaca, menulis dan berhitung, dan juga kemampuan akademis
bukan satu-satunya hal yang penting dan dibutuhkan. Ada hal lain yang penting
dan dibutuhkan, misalnya kemampuan berkomunikasi, memahami cara pandang orang
lain dan bernegosiasi dengan orang. Hal-hal tersebut tidak bisa didapatkan
dengan belajar. Perasaan senang, menikmati, bebas memilih dan lepas beban
karena tidak punya target, juga tidak bisa didapatkan dari kegiatan belajar.
Ketika bermain, anak berimajinasi dan
mengeluarkan ide-ide yang tersimpan di dalam dirinya. Anak mengekspresikan
pengetahuan yang dia miliki tentang dunia dan kemudian juga sekaligus bisa
mendapatkan pengetahuan baru, dan semua dilakukan dengan cara yang menggembirakan
hatinya. Tidak hanya pengetahuan tentang dunia yang ada dalam pikiran anak yang
terekspresikan lewat bermain, tapi juga hal-hal yang ia rasakan,
ketakutan-ketakutan dan kegembiraannya. Orangtua akan dapat semakin mengenal
anak dengan mengamati ketika anak bermain. Bahkan lewat permainan (terutama
bermain pura-pura/role-playing) orangtua juga dapat menemukan kesan-kesan dan
harapan anak terhadap orangtuanya dan keluarganya. Bermain pura-pura
menggambarkan pemahamannya tentang dunia dimana ia berada.
Kreativitas anak juga semakin berkembang lewat
permainan, karena ide-ide originallah yang keluar dari pikiran anak-anak,
walaupun kadang-kadang terasa abstrak bagi orangtua. Tidak hanya orangtua yang
mengalami stres, anak-anak juga bisa. Stres pada anak dapat disebabkan oleh
beban pelajaran sekolah dan rutinitas harian yang membosankan. Bermain dapat
membantu anak untuk lepas dari stres kehidupan sehari-hari.
Jadi pertanyaan buat teman-teman semua bagi yang
sudah memiliki buah hati dan akan memilikinya Apakah anak-anak kita masih perlu
bermain….?
Tentu saja sudah jelas
jawabannya bahwa anak perlu bermain. Mungkin yang dikawatirkan orangtua adalah
kalau anak terlalu banyak bermain dan tidak mau belajar
Bahan acuan :
Martina Rini S. Tasmin, SPsi, Belajar Lebih Penting Daripada
Bermain?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar